Aku menarik tangan Ri Mi
dari cengkeraman Jang sehingga Ri Mi limbung dan langsung ditahan oleh Donghae
oppa.
“Heh! Lancang sekali kau!
Dasar yeojaBabo!”
“MWO! KAU BILANG AKU YEOJA
BABO!!!!”
“Ya, kau yeoja terbabo dan
munafik yang pernah kutemui.” Bre****k beraninya kau bilang seperti itu pada
Lee Ah Ra.
“JANG GEUN SEOK!!! YOU SHUT
UP!!!! HYAAAAAA *DUAAK*!!!” sebuah tendangan kaki memutar mulus mendarat di
wajahnya dan langsung meninggalkan jejak berwarna merah diwajahnya. Aku
menghampirinya yang tengah tersungkur di tanah.
“Masih mau mengataiku lagi
HA!” *BUK BAK BUOK* aku meninjunya berkali-kali.
“He…hentiakan Ah Ra.
Aw..kumohon, sakit. Mi…mian.” Aku bangkit dan menarik Ri Mi serta Donghae oppa
yang bengong melihat aksiku tadi.
Di dalam mobil semua masih
tidak percaya dengan apa yang kulakukan. Apalagi Hyuk oppa. Dia terus
memandangiku dari tadi. Seakan-akan berkata ‘kau yeoja super’.
“Oppa jangan menatapku
seperti itu terus.” Apa sih oppaku yang satu ini.
-Author POV-
Beberapa menit kemudian
mereka sampai di rumah Ri Mi. Ri Mi berpamitan kepada yang lain *males
nyebutin*.
“Ah Ra gomawo tadi kau sudah
membantuku.”
“Ah ne. kau juga jangan
berhubungan lagi dengan playboy itu. Ya sudah aku pulang dulu annyeong.”
Sebelum Mobil kembali
melesat menuju dorm Suju……
-Donghae POV-
“Nyuk kau pindah ke
belakang. Palli!”
“Anni, wae? Aku ingin disini
saja.”
“Palli!” dasar monyet, otak
ikut primitive kali ya?
“Aish, ne. Ah Ra, kau geser
aku pindah ke belakang.” Cih siapa bilang kau duduk dengan Ah Ra.
“Ah Ra kau pindah ke depan.”
Ucapku mantap.
“AH HEI! Kenapa Ah Ra malah
di depan?” dasar monyet cerewet. Aku segera menarik tangan Ah Ra.
Hening selama perjalanan
menuju dorm. Hingga Ah Ra memulai percakapan.
“Oppa, janji ya jangan
bilang Teuki oppa tentang kejadian tadi.”
“Ne. I promise.” Apapun iya
untukmu.
Dorm sepi kurasa belum ada
yang pulang. Aku mengajak Ah Ra menuju kamarku.
@ haeteuk room
“Ahhh, capek sekali…” kata
Ah Ra sambil menghempaskan tubuhnya dikasur Teuki hyung. Hihihi…^^ senang
rasanya aku bisa berduaan dengan Ah Ra disini. Ya aku tidak mau munafik dengan berkata
aku tidak menyukai Ah Ra. Aku mennyukainya, mencintainya malah. Sejak pertemuan
pertamaku dikasur biru sapphire ini bersamanya. Setiap kali aku berhadapan
dengannya jantungku rasanya berdebar-debar kecangggggg sekali. Huft >_<
malu sekali rasanya ketika dia tersenyum padaku, karena pipiku pasti langsung
memerah.
Kupandangi lekat-lekat lekuk
wajahnya. Bahkan saat terpejam pun dia masih bisa membuatku grogi. Ah… neomu
yeoppo….
Tok..tok..tok..
Aish siapa lagi itu…
mengganggu saja. Aku menuju pintu dan ketika dibuka…jeng…jeng….
“Kunyuk?!” ya kirain siapa
ternyata si kunyuk yang didepan pintu.
“Hehehe… Hae aku ngungsi
disini ya. Di dorm bawah nggak ada penghuninya. Sepi. Kan disini ada kamu sama Ah Ra.” Cih
mengganggu saja.
“Has kau ini menggangguku
saja.”
“Mwo? Mengganggu, apa kau
sedang NC-an *ky.nya author harus naikin ratenya nih T_T* dengan Ah Ra?” Dasar
otak yadong! Kenapa kumat lagi sih! Nggak di refresh ya otaknya!
“Heh ‘yadong’ gila kali ya.
Mana mungkin aku brani gitu sama adik hyungku sendiri. Dasar gila.” Kataku
dengan penekanan pada kaya ‘yadong’.
“Ya kirain.” Enteng banget
jawabnya. Akhirnya aku mepersilahkan masuk monyet yadong itu.
-Author POV-
Ah Ra menghempaskan tubuhnya
di tumpukan matras di sudut ruang latihan taekwondo. “Aku lelah…” keringat
mengucur deras membasahi pipi putihnya. Seorang namja tampan
menghampirinya. Namja itu duduk
disampingnya kemudian mengulurkan handuk pada Ah Ra. Ah Ra yang mengetahui
siapa yang disebelahnya langsung terjingkat, ‘shock’, jelas terlihat dari raut
mukanya. Dia menerima handuk itu, mengelap keringatnya sambil sesekali
tersenyum kecil. Ada
rasa bahagia bercampur heran di benaknya.
“Kau hebat.” Kata namja itu
memulai percakapan.
“Eh, hebat?” namja itu
menatap yeoja disampingnya lekat-lekat. Membuat yeoja disampingnya
dag-dig-dug-deer…
“Ne, kau hebat. Jarang ada
seorang yeoja semuda kau bisa memegang sabuk hitam. Taekwondo pula.” Kata namja
itu sambil mengulas senyum. Senyum yang bisa membuat Ah Ra meleleh.
“A…Ah, kau terlalu memuji
Hyun oppa.” Ya namja yang ada disebelah Ah Ra saat ini adalah Kim Hyun Wook.
Asisten pelatih taekwondo, siswa popular, kakak kelas sekaligus namja yang
dipuja-puja oleh Lee Ah Ra.
“Aku berkata apa adanya. Oh
ya, siapa namamu? Mian kita sering bertemu tapi baru kali ini aku menanyakan
namamu.” Kata Hyun Wook sambil tersenyum kepada Ah Ra.
“Ah gwenchanayo oppa. Em,
Lee Ah Ra imnida.” Terlihat raut bahagia diwajah Ah Ra.
“Ah Ra, *senyum* kkaja kita
latihan lagi.” Hyun Wook menarik tangan Ah Ra. Membuat wajah yeoja itu memerah.
Mereka berdua kemudian kembali berlatih.
@kelas Ah Ra
“Hei Ah Ra. Kenapa kau?
Senyam-senyum sendiri?” kata Ri Mi sambil mengibaskan tangannya didepan wajah
Ah Ra. Ah Ra mengalungkan earphone putih kesayangannya dan menoleh kemudian merangkul
sahabatnya.
“Hei-hei, apa-apaan kau.
Lepaskan.”
“Aish Ri Mi. galak sekali.
Hahaha…aku sedang senang.”
“Waeyo? Palli katakana
padaku kenapa kau sedang senang?”
“Kemarin….aku…”
“Aish kau ini kebiasaan,
palli kataka padaku.”
“Hahaha ne. kemarin waktu
aku ekskul…hihihi…Hyun Wook tersenyum padaku. Kyaaaa.”
“Cih kukira apa. Hanya
tersenyum saja.”
“Hey aku belum selesai
cerita.” Ah Ra kemudian menceritakan apa yang terjadi antara dia dan Hyun Wook
kemarin.
“Aigoo~. Benarkah? Kyaaa,
daebak Ah Ra. Sebentar lagi Hyun Wook pasti menyatakan cinta padamu.”
-Ah Ra POV-
Aku menceritakan semua yang
terjadi antara aku dan Hyun Wook kemarin saat ekskul taekwondo.
“Aigoo~. Benarkah? Kyaaa,
daebak Ah Ra. Sebentar lagi Hyun Wook pasti menyatakan cinta padamu.” Kata Ri Mi histeris. Aku tersenyum ah semoga
saja iya. Blusss’ wajahku seketika memerah.
Tap… Tap… Tap… Brak!
Aku mendongak keatas.
Kulihat tiga orang yeoja yang mereka sebut dirinya Triple K tapi aku lebih suka
menyebut mereka trio Kwek-kwek.
“Ada apa ini. Aku mendengar kau menyebut nama
Hyun Wook.” Kata yeoja bernama Yun Sae Ran yang notabene adalah leader Trio
Kwek-Kwek itu dan juga yeojachingu Hyun Wook *nggak rela*.
Cih apa urusannya denganmu,
aku hanya diam mencoba mngacuhkan mereka. Kupasang kembali earphoneku dan
memutar lagu bergenre rock dengan volume maximal.
“Heh kau tuli ya! Kau tidak
dengar tadi Ran eonni bertanya padamu.” Kini giliran si maknae Choi So Rim.
“Haruskah aku menjawabnya?”
kataku dingin. SREK’ Shin Ae Rin yeoja yang biasa dijuluki bodygardnya Triple K
ini menarik kerahku. Ah yeoja ini babo kali ya. Kan sakit leherku. Aku menampik tangannya.
“Singkirkan tangan kotormu
itu dari kerahku. Aku tidak mau seragamku kotor karena kau sentuh. Cih
menjijikkan. Seperti wajah kalian menjijikkan.” Aku membenahi kerah seragamku
yang sedikit kusut karena cengkeraman beruang hutan itu.
“HEI APA MAKSUDMU
MENJIJIKKAN!!! KAU YANG MENJIJIKKAN.” Sang keder eh leader mengangkat tangannya
bersiap untuk menamparku namun terhenti ketika seseorang dari pintu kelasku
berteriak dan membuat semua mata tertuju padanya.
“Yun Sae Ran! Apa yang kau
lakukan!” omona pangeranku….
“Hyun Wook…” cih ngeliat
Hyun oppa aja, langsung diem. Perlahan oppa mendekati kerumunan kami.
“Apa yang kau lakukan?
Berlagak jadi jagoan?” wuih oppa kata-katanya pedes. Nancep sampe ke ati.
“Apa maksudmu Hyun-ah.”
Pembelaan dari nenek sihir oplas 1 Yun Sae Ran.
"Oppa mereka yang
lancang mengatai Ran eonni.” Pembelaan dari nenek sihir oplas 2 Choi So Rim.
“Ne Oppa mereka yang salah
bukan Ran eonni.” Pembelaan dari nenek sihir oplas 3 Shin Ae Rin. Cih ngemeng
epeh.
“Ah Ra tidak mungkin
mengataimu kalau kau tidak memulainya duluan.”
Haaaa??? Benarkah ini Hyun
Wook? ‘blushing’ wajahku merah sudah.
“Oppa! Kenapa kau lebih
membela dia dari pada aku! Kau jahat oppa.” Sae Ran pergi meninggalkan kelasku
sambil berlinang air mata dan diikuti oleh dua pembantunya.
“Ah Ra gwenchanayo?”
pangeranku…
“Ne oppa. Gomawo. Tapi ada
apa kok oppa kemari?”
“Aku tadi mau mengajakmu
latihan gabungan di sekolah. Kkeundae ketika di depan pintu kelasmu aku
mendengar ribut-ribut. Saat aku masuk ternyata ada tiga yeoja itu.”
“Kenapa oppa menjelaskan sedetil
itu?” aku menggembungkan pipiku.
“Hahaha kau lucu sekali.”
Omona dia mengacak rambutku…kyaaa,,,wajahku pasti sudah merah. Aku hanya bisa
menunduk.
“Ya sudah aku kembali ke
kelas dulu. Annyeong.” Dia pergi sambil melambaikan tangannya kearahku. Membuat
yeoja lain yang ada di kelas menjerit.
“Ah Ra…. Di..dia…omona kau
beruntung sekali Ah Ra.” Kata Ri Mi kepadaku. Aku hanya bisa diam. Bingung
harus bagaimana.
-Donghae POV-
Akhir-akhir ini Ah Ra jarang
main di dorm. Ah, bogoshippo Ah Ra. Apa ku telepon saja ya?
“Yobbosaeo Ah Ra.” Sapaku
pada penerima telepon.
“Oppa, ne yobbosaeo. Ada apa oppa kok tumben
telepon aku.”
“Ah anni, hanya ingin saja.
Kau sedang apa?”
“Aku sedang ada latihan
gabungan di sekolah. Oppa sendiri sedang apa?”
“Aku baru saja selesai
latihan untuk konser SM TOWN. Kau nanti pulang jam berapa?”
“Em… mungkin sekitar jam 3
sore. Waeyo oppa?”
“Baiklah kalau begitu nanti
sore biar aku menjemputmu. Ara.”
“Mwo? Oppa mau menjemputku?
Jinjja? Ok aku tunggu oppa.”
Yes! Dalam hati aku
bersorak-sorai.
“Hae gwenchanayo? Kenapa
senyam-senyum sendiri?” Aish Kunyuk ini lagi (kya EUNHAE).
“Anni,
ya sudah kajja kita latihan lagi.”
-Author POV-
Ah Ra sedang menunggu
Donghae di gerbang sekolah ketika seseorang mendekatinya.
“Kau belum pulang?” Ah Ra
menoleh kea rah suara dan tersenyum.
“Ne oppa,aku sedang menunggu
jemputan. Oppa sendiri kenapa belum pulang?”
“Anni, aku belum mau
pulang.”
“Oh. Emm…oppa boleh tanya
sesuatu.” Kata Ah Ra dengan sangat hati-hati.
“Ne. mau tanya apa?”
“Waktu kejadian di kelasku.
kenapa oppa membentak Sae Ran? Bukankah dia…”
“Aku sudah putus dengan Sae
Ran.” Kata-kata Ah Ra di potong cepat oleh Hyun Wook. Ah Ra menoleh dia melihat
namja yang ia cintai tengah menatap lurus kedepan.
“Kau pasti mau bertanya
‘waeyo oppa’ iya kan ?”
kata Hyun Wook sambil tersenyum. Bisa dipastikan wajah Ah Ra merah lagi. Dengan
cepat Ah Ra menundukkan kepalanya lalu mengangguk.
“Hahaha…. Karena aku
mencintai yeoja lain. Puas dengan jawabannya tuan putri?” kali ini tidak hanya
tersenyum. Hyun Wook mengacak rambut Ah Ra gemas. Sementara itu di tempat tak
jauh dari mereka berdua, sepasang bola mata menatap miris pemandangan itu. Ada sesuatu yang sakit dan
membuat matanya memanas. Cemburu… mungkin itu kata yang tepat untuk Donghae
saat ini. dia hanya diam melihat yeoja yang dicintainya sedang berdua dengan
seorang namja yang ia sama sekali tidak kenal. Dikumpulkannya semua kekuatan
yang ada. Dihampirinya yeoja itu.
“Ah Ra!” Donghae meneriakkan
nama yoeja yang dicintainya. Ah Ra menoleh ke asal suara.
“Oppa!” Ah Ra melambaikan
tangannya. Kini Donghae ada di depan Ah Ra menatap yeoja yang ia cintai.
“Kajja kita pulang.”
“Ah ne oppa. Em oppa aku
pulang duluan ya annyeong.” Ah Ra berpamitan pada Hyun Wook. Hyun Wook
tersenyum dan mengacak rambut Ah Ra lagi. Membuat Donghae semakin cemburu.
“Hati-hati ya.” Kata Hyun Wook.
“Ne
oppa. Gomawo.” Donghae yang geram segera mengajak Ah Ra menuju mobil. Dan
kemudian Donghae menggenggam tangan Ah Ra erat. Membuat Ah Ra refleks menoleh
ke Donghae. “Mwo?” tanya Donghae. “Anni.” Jawab Ah Ra cepat sejujurnya saat ini
jangtungnya tengah berdegup kencang.
-Author POV-
Selama perjalanan Ah Ra dan
Donghae hanya diam…. Hening itu gambaran dari suasana di dalam mobil. Beberapa
menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Ah Ra. Dongae menepikan mobilnya.
Ah Ra hendak turun tapi Donghae mencegahnya.
“Ah Ra.” Donghae membuka
suara, memecah keheningan selama perjalanan tadi.
“Ne oppa.” Ah Ra menoleh dan
tanpa ia sangka kini wajah Donghae persis didepannya. Dapat dirasakannya
hembusan nafas Donghae menerpa wajahnya. Deg’ jantung Ah Ra berdegup semakin
kencang. Darahnya mengalir deras.
“Kau sudah punya
namjachingu?” ‘DEG’ jangtungnya berdegup semakin kencang. Jaraknya dengan
Donghae hanya sekitar 10 cm. sulit sekali memalingkan wajahnya dari namja
tampan itu. Apalagi menatap matanya yang indah itu. Matanya seolah berkata
‘jangan berpaling dariku’.
“Be…belum oppa.” Jawab Ah Ra
gugup.
“Lalu namja tadi siapa?”
kata Donghae sambil mengerutkan dahinya.
“Ta..tadi kakak kelasku.”
Donghae tersenyum menatap Ah Ra. Di acaknya rambut Ah Ra gemas.
“Em, ya sudah oppa aku masuk
ke rumah. Gomawo sudah menjemputku. Annyeong.” Ah Ra buru-buru masuk ke rumah
meninggalkan Donghae yang binggung di mobil.
“Kenapa dia malah lari?”
*aduh ya iyalah oppa. Siapa yang gang salting ditatap kaya gitu sama namja
setampan oppa.*
Donghae: aku tampan ya?
Author: masih tampan teuki
oppa.
Teuki:
*peluk author*
-Ah Ra POV-
Omona! Kenapa wajahnya
sedekat ini. Aku harus segera pergi.
“Em, ya sudah oppa aku masuk
ke rumah. Gomawo sudah menjemputku. Annyeong.”
Aku segera berlari ke dalam
rumah.
@ kamar Ah Ra.
Omona apa yang terjadi tadi?
Kenapa wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Kalau dipikir-pikir aneh juga sih
oppa hari ini. Ah sudahlah aku tidur saja.
-Author POV-
Kelas Ah Ra kedatangan murid
baru. Park Min Chan namanya. Anaknya manis, kulitnya putuh bersih dengan rambut
tergerai indah. Sayangnya dia anak yang sangat pendiam.
Sudah 3 bulan ini Min Chan
bersekolah di sekolah barunya. Tapi tak kunjung mendapatkan seorang teman. Ah
Ra yang merasa kasihan memberanikan diri mendekat padanya.
“Annyeong Min Chan.” Sapa Ah
Ra ramah.
“A…an.annyeong.” terlihat
gugup, tapi tetap memberikan senyum untuk Ah Ra.
“Kenapa sendirian, boleh aku
temani?”
“Ne.” jawab Min Chan
singkat. Ah Ra kemudian mengajak Min Chan berbincang-bincang.
-Author POV-
Ah Ra dan Ri Mi sedang
berjalan menyusuri lorong sekolah. Matanya tertuju pada seorang yeoja yang
tengah dikepung oleh tiga orang yeoja yang tak lain adalah trio kwek-kwek itu.
“Heh apa yang kalian
lakukan?” Ah Ra menampik tangan Sae Ran yang hendak menampar Min Chan.
“Apa urusanmu HA!!” kini Ai
Rin menantang Ah Ra.
“Ya. Shireo.” Kata So Rim
sambil mendorong Ri Mi namun dengan cepat tangan So Rim dicengkeram oleh Ri Mi.
“Heh lepaskan tanganmu. Appo
pabo.” kata So Rim.
“Heh lepaskan.” Ai Rin
mencoba melepaskan cengkeraman tangan Ri Mi. Ri Mi melepaskan tangannya.
“Shireo.” Kata Ah Ra persis
di hadapan Sae Ran.
“Kajja kita pergi.” Trio
kwek-kwek itupun pergi meninggalkan tiga yeoja itu.
“Gwaenchanayo?” tanya Ah Ra
pada Min Chan.
“Ne. gomawo.”
“Cheonmanaeo. Kajja kita
pergi dari sini.”
-Ah Ra POV-
Bosan….
Ah… aku main saja ke dorm.
Aku segera mengambil handponeku dan menelepon Teuki oppa.
“Oppa! Aku main ke dorm
sekarang ya.” Langsung to the point… :D
“Mwo? Tumben kau mau kesini
tanpa disuruh?”
“Aish oppa, aku bosan
dirumah. Ya…”
“Terserahlah. Mau dijemput?”
“Anni, aku naik bis saja.
Tunggu aku ya. Oh ya siapkan makan yang banyak.”
“Kau kira dorm suju toko
makanan.”
Aku meraih tas putihku dan
cardigan putihku dan juga suamiku tercinta (earphone). Kuturuni tangga rumahku.
Kudapati umma tengah bermesraan dengan appa di depan televisi. Aish mereka ini
tidak ingat umur apa? Sudah tua masih saja bermesraan. Aku saja yang anaknya
belum pernah pacaran.
“Umma. Appa…aku mau main ke
dorm oppa. Annyeong.”
“Dengan siapa? Hati-hati
dijalan nak.”
“Sendiri. Ne. appa jangan
makan es krimku lagi.” Kataku sambil menatap tajam appa.
“Aish kau ini kenapa selalu
bisa menebak pikiranku.” Hahaha itulah Lee Ah Ra
Aku berjalan menuju halte.
Tidak jauh dari rumahku. Aku duduk di kursi halte yang masih kosong. Menunggu
datangnya bis yang akan membawaku menuju dorm para makhluk tampan itu.
Citttt….
Dengan agak terburu-buru aku
segera masuk ke dalam bis. aku melihat seorang yeoja duduk manis sambil menghadap
jendela. Yeoja yang aku kenal. Aku menghampirinya dan mengambil tempat
disebelahnya.
“Min-ah annyeong.” Kataku
sambil melempar senyum padanya.
“Ah Ra, ne annyeong.”
Kulihat dia membawa sebuah kotak yang ukurannya lumayan besar.
“Kau mau kemana?”
“Ah aku mau mengantar
pesanan.”
“Kenapa kau yang mengantar?
Bukannya ada pegawaimu?” Orang tua Min Chan mempunyai sebuah restaurant yang sangat
terkenal di Korea .
Tapi yang kusuka dari Min Chan adalah, dia tidak sombong.
“Ah anni. Aku ingin membantu
saja. Lagi pula kasihan pegawaiku. Mereka sudah bekerja keras.” Ah kau memang
baik. Bus berhenti di sebuah halte. Aku bergegas turun.
Huft, dingin sekali. Aku
berlari menuju dorm Suju.
@dorm Suju
Tok…tok..tok
Aku mengetuk pintu dorm.
Cklek… tak lama kemudian pintu terbuka. Seorang namja dengan rambut pirang
menatapku sinis.
“Oppa.” Kataku dan langsung
memeluknya.
“Aish kau. Ada bel kenapa kau selalu mengetuk pintu?”
cih ada dongsaengnya datang bukannya disambut malah diomelin.
“Ah Ra. Bogoshippo…..” namja
cantik tiba-tiba saja menubrukku.
“Ah ne oppa. Nado.” Aku
memeluk chullie oppa.
“Kajja masuk.” Akupun masuk
ke dalam sebuah ruangan yang dihuni oleh namja. Aku suka sekali kalau kesini.
Karena aku akan menjadi yang paling cantik disini. Meskipun sebenarnya tidak.
Karena ada para uke yang cantik disini. Sungmin oppa menurutku sangat cantik
dan imut. Aku saja sampai envy.
Aku duduk di sofa ruang
tengah bersama oppa-oppaku yang lain. Hah… mereka selalu menyambutku dengan
hangat. Berbeda dengan orang itu (teuki). Dongsaengnya datang dia malah seperti
tersiksa.
“Kau sudah makan Ah Ra?”
tanya Sungmin oppa padaku.
“Belum oppa~”
“Tunggu ya aku akan memasak
untukmu.” Yeyeye…itulah Sungmin oppa. Selalu baik padaku.
Kusandarkan kepalaku. Hah~
aku lelah. Baru sebentar aku memejamkan mata, seseorang dari belakang tiba-tiba
memelukku. *blush* pipiku merah.
“Ah Ra, bogoshippo…” kata
Donghae oppa sambil terus memelukku.
“A…ah..n..ne oppa.” Hah~
oppa taukah kau pipiku kini sudah semerah kepiting rebus.
Bletak! “Yack. Chul hyung
apa yang kau lakukan. Appo~” kata Donghae oppa.
“Kau yang apa-apaan. Kenapa
tiba-tiba memeluk Ah Ra.”
“Memangnya tidak boleh?
Hyung sendiri tadi juga memeluk Ah Ra. Lagi pula Ah Ra juga tidak marah.”
“Kau pintar sekali mengelak.
Sudah sana
pergi hus-hus.”
“Aish anni. Aku mau
memeluknya terus.” Heechul oppa kemudian meninggalkanku yang saat ini tengah
didekap dengan erat oleh Donghae oppa. Omona…oppa jantungku rasanya mau copot.
“Huhh~ panas sekali disini…”
kataku sambil mengibaskan tanganku
“Mwo? Ini kan di ruangan ber-AC. Kenapa bisa panas?”
aish aku lupa T_T
“Eh, em benarkah. Eh
hahaha.. iya aku lupa.” Aduh malunya.
“Hei kenapa wajahmu merah?
Aish kau kenapa Lee Ah Ra~”
“Oppa jangan menggodaku.”
Dan begitulah, Donghae oppa terus menggodaku. Hingga akhirnya….
“AAAAAAA…Aish appo hyung…ah
AAAA..” Donghae oppa berteriak mengerang kesakitan dan seketika itu pula dia
melepaskan pelukannya. Aku menoleh, dan kulihat Teuki oppa menjewer telinga
Donghae oppa.
“Sedang apa kau ikan? Kenapa
kau memeluk dongsaengku? Mau cari mati ha?”
“Aish hyung appo. Memangnya
kenapa? Aku hanya memeluknya. Tidak boleh?”
“Ne tentu tidak boleh. Awas
kau macam-macam dengan dongsaengku.” Kalau sedang marah oppa berubah menjadi
Park Jung Soo.
“Katanya aku dongsaeng
kesayanganmu. Kenapa aku masih kau jewer. Aish appo hyung.”
“Salah sendiri menggoda
dongsaengku. Hus-hus sana
pergi.” Ayam kale pake ‘hus-hus’ segala.
“Anni. Aku mau disini.”
Donghae oppa melompat dan mendarat mulus disebelahku. Dan melanjutkan pekerjaannya
yang tadi.
“Bogoshippo…” aish oppa…
“Hei! Kenapa kau merangkul
dongsaengku lagi. Kau ini…shireo!”
“Anni.”
“Hei awas kau ya.” Teuki
oppa yang hendak menjewer Donghae oppa berlari menghampiri ikan mokpo itu. Tapi si ikan mokpo malah lari. Dan…terjadilah
aksi kejar-kejaran antara Ikan Mokpo
dengan Angel Without Wings???
“Hei kalian bisa diam dan
berhenti kejar-kejaran! Mengganggu sekali tau! Kalian sudah dewasa. Apa lagi
kau Jung Soo-ah. Lagi pula Donghae hanya merangkul Ah Ra kan ? Belum juga di grepe-grepein *dasar otak
yadong*.” Teriak Chullie oppa.
“Oppa…jangan bilang yang
aneh-aneh aku jadi ilfeel.” Merinding deh denger kata ‘di grepe-grepein’.
“Yack! Chul hyung. Aku bukan
namja berotak yadong seperti eunhyuk, kau, dan rakun kesayangan teuki hyung
itu.” Rakun?
“Hei. Maksudmu apa HA!.” Dan
sekali lagi terjadi berdebatan antar namja di dorm megah ini.
“SUDAAAAAHHHH!!! Diam semua.
Makanan sudah siap ayo makan dulu.” Suara Sungmin oppa menggelegar hingga ke Indonesia
*ngayal*. Diamlah para namja itu. Mendengar kata makan, semua member langsung
diam.
“Yeeeee…MAKAN..” seru
eunhyuk dan shindong oppa.
-Author POV-
“Ya! Ah Ra… chakkamman!” Min
Chan mempercepat langkah kakinya.
‘plak’
Ri Mi menepuk bahu AH Ra
yang sedari tadi menyumpal telinganya dengan suaminya (?) *earphone*.
“Wae?” Ah Ra menoleh tetap
dengan tampang yang datarrrrr… -_-
“Aish.. adakah kata lain
selain wae? Lihat kebelakang. Min Chan-ah dari tadi memanggilmu. Hah! Kudoakan
telingamu tuli.”
“Aish kau. Dengan temanmu
saja seperti ini kelakuanmu, apalagi dengan pacarmu. Pantas Jang selingkuh. Kau
bawel sih.”
“YA! Tutup mulutmu Ah Ra.” Ri
Mi mengepalkan tangannya bersiap memukul.
‘brug’
“Ya Min Chan appo.” Min Chan
yang tergesa-gesa berlari sekencang-kencangnya dan menubruk Ah Ra.
“Aishh…hosh..hosh…mi..mian.
habis kalian dipanggil dari tadi nggak nengok-nengok.”
“Ck..ck..ck slow down Min
Chan. ada apa?” Ri Mi menenangkan Min Chan yang masih ngos-ngosan.
“Wae? Kau diganggu ratu
oplas lagi?” kini Ah Ra yang bersuara.
“A..anniyo. tadi aku dengar
saemdeul sedang membicarakan kedatangan…… SM TOWN… sebagai pengisi acara akhir
semester ini.”
‘semoga dia tidak kalap’
batin Min Chan. Dia tahu apa reaksi temannya itu ketika mendengar fakta kalau
Boyband dan Girlband dari SM akan datang ke sekolahnya. Terutama Ah Ra!
tbc ^^
mian klo ceritanya aneh ^^v
RIPIU!!!
0 komentar:
Posting Komentar