Tittle : closer
Cast : Xi Luhan,
Oh Sehun, exo member.
Rated : K+ / T
Genre : school life,
romance, humor
At that place, you and
i
Are looking at each
other smiling
Hari pertama tahun ajaran baru. Luhan sudah bersiap-siap
untuk menuju sekolah barunya. Ditentengnya ransel di bahu kiri, sambil
menggigit sandwich yang menjadi menu sarapannya pagi ini. Berada jauh dengan
orang tua membuat Luhan mau tak mau melakukan segalanya sendiri. Tingal di
apartemen seorang diri memang sudah biasa baginya. Orang tuanya harus
bolak-balik luar negeri untuk mengurus bisnis keluarga mereka. Lalu kenapa
Luhan tidak tinggal di rumah saja? Dan kenapa dia lebih memilih untuk tinggal
di apartemen seorang diri? Luhan kesepian, dia berfikir lebih baik hidup
sendiri saja, daripada tinggal di rumah tetapi orang tuamu tidak pernah ada.
Bukankah itu sama saja?
_hun_han_
Suasana Seoul Park Senior High School masih sepi. Hanya
beberapa siswa dan guru yang sudah hadir. Luhan berjalan menyusuri lorong
sekolah barunya. Sesekali berdecak kagum dengan mata yang berbinar. Melihat
suasana sekolah yang asri, dimana di kanan kiri lorong terdapat bunga-bunga
yang indah. Dengan perlahan ia melangkah memasuki ruang auditorium. Luhan
memilih duduk di deretan depan paling pojok. Dikeluarkannya ipod kesayangan,
sembari menunggu upacara pembukaan tahun ajaran baru di sekolah barunya ini.
-skip time-
Bangku-bangku kosong mulai terisi, beberapa guru sudah
berjajar di atas panggung. Dari kejauhan terlihat seorang yeoja berlari
tergesa-gesa memasuki ruang auditorium.
-Luhan pov-
Murid-murid tahun ajaran baru mulai berdatangan.
Bangku-bangku kosong di belakangku mulai terisi. Tiba-tiba aku merasakan
seseorang dengan keras menjatuhkan dirinya di bangku sebelahku. Deru nafasnya
terdengar di telingaku, keringat yang mengalir di pelipisnya. Sepertinya anak
ini terlambat. Tiba-tiba dia menoleh ke arahku, aku melempar senyum manis
padanya, dan dibalas seyum yang manis dari bibirnya
“annyeong.” Sapaku, dia menoleh dan sedikit membungkukkan
kepalanya. Membalas senyumku dan mengulurkan tangannya.
“a..annyeong, joneun Byun Baekhyun imnida.” Aku membalas
uluran tangannya.
“annyeong baekhyun-ssi, nan xi luhan imnida.” Dia tersenyum,
sejenak menghela nafas untuk menetralkan deru nafasnya. Baekhyun manis sekali,
kurasa tidak ada salahnya berteman dengannya.
“eoh... luhan-ssi, a..apa kau punya tissue?” aku
mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku melihat isi tasku, berharap menemukan beberapa
helai tissue untuk baekhyun.
“cha! Ini baekkie-ah ^^.” Ucapku sambil tersenyum manis
kearahnya. Dia hanya diam saja, heiii!! Bukankah dia tadi minta tissue? Kenapa
setelah kuberi dia malah diam saja? ==”. Aku mengibaskan tanganku di depan
wajahnya.
“heyooo baekkie-ya~.” Panggilku sekali lagi. Ya! Gotcha! Dia
sudah sadar lagi :D
“eoh.. mi..mian, aku hanya kaget kau tadi memanggilku
baekkie...” ucapnya sambil menundukkan wajah. Eoh? Kenapa dia begitu? Apa aku
salah memanggilnya baekkie? Apa dia tidak suka aku memanggilnya baekkie?
“ba..baekhyun-ssi.....mi..mian, kau tidak suka ya aku memanggilmu
baekkie?” aku memegang lengannya, sedikit merajuk karena aku takut dia akan
membenciku. Sontak dia mengangkat wajahnya, menatapku dan kemudian memelukku
tiba-tiba.
“a...anniyooo...aku suka kau memanggilku baekkie, aku suka,
suka sekali luhan-ah.” Aku tersenyum dan membalas pelukannya. Mengusap pelan
punggungnya.
“lalu kenapa kau menangis baekkie-ya?” dia mulai melepas
pelukannya, mengusap jejak air mata yang mengalir di pipinya dan mulai
menjelaskan padaku dengan sesekali sesenggukan.
“aku ....aku terlalu senang karena kau orang pertama yang
bersikap baik padaku saat pertama bertemu, sebelumnya orang-orang yang bertemu
denganku akan menjauh, entahlah aku tidak tau kenapa mereka menjauhiku, mungkin
karena penampilanku yang nerd. Di sekolah lama pun aku tidak memiliki banyak
teman, mereka menjauhiku. Aku kesepian, aku ingin mempunyai teman, dan ketika
kau memanggilku dengan sebutan baekkie tadi... aku.. aku sangat senang
luhan-ah.” Baekhyun menundukkan kepalanya, ohhh... aku tidak suka pemandangan
seperti ini. Kalau dilihat, penampilannya memang sedikit.. err.. nerd. Kacamata
yang bertengger manis di hidungnya, rambut lurus yang digerai, baju yang rapi.
Yaaahhh... jangan lupakan tas ranselnya yang ... besar.. mungkin? Aku
menggenggam tangannya.
“baekkie-ya dengarkan aku, mulai sekarang aku akan menjadi
temanmu... anniyooo, aku akan menjadi sahabatmu. Jadi, mulai sekarang aku tidak
mau melihat byun baekhyun menangis lagi, ne?” dia tersenyum sangat manis,
kemudian mengangguk.
_hun_han_
“eoh! Mereka datang! Mereka datang!”
“KYAAAA~”
“UWAAAA~ MEREKA DATAAANNNGG~”
“KYAAA~ OPPAAAA~”
Luhan refleks menutup telinganya ketika suasana auditorium
menjadi heboh. Siswi-siswi yang awalnya duduk tenang, semua berdiri dan
berteriak heboh ketika empat orang namja yang... errr... kalau disebut tampan..
mereka lebih dari tampan. Keempat namja itu berjalan menuju sisi kiri panggung,
dimana terdapat empat kursi eksklusif. Luhan yang heran kenapa mereka tidak
duduk bersama murid-murid lainnya bertanya kepada baekhyun.
“yak baekkie-ya, kenapa mereka tidak bergabung dengan murid
lainnya?”
“luhan-ah, kau tidak tahu siapa mereka eoh?”
“memangnya siapa mereka?” baekhyun terkejut karena luhan
ternyata tidak mengetahui siapa keempat namja tampan yang menjadi tersangka
keributan di auditorium. Baekhyun memutar tubuh luhan menghadapnya. Menarik
nafas panjang kemudian mulai menjelaskan dengan detail.... mungkin bagi luhan
akan menjadi sangat-sangat detail.
“dengar luhan-ah, mereka adalah school prince. Dari yang
paling kanan berkulit tan, namanya Kim Jongin. Tapi dia lebih sering dipanggil
Kai. Dia adalah anak dari pemilik KIM corp, dan calon suami dari Do Kyungsoo,
anak dari pemilik Seoul Hospital dan juga kyung songsaem yang notabene adalah dokter
di UKS sekolah ini.” Luhan membelalakkan mata, ‘calon suami?’ what? Tapi ia
mengurungkan niatnya untuk berkomentar dan tetap mendengarkan kelanjutan
penjelasan dari baekhyun.
“kai adalah dance machine di sekolah ini. Dia juga ketua
club dance, yaahhh... banyak yang bilang saat dia menari kau akan merasa
seperti ditarik ke dalam dunianya. Pesonanya luar biasa. Lalu disebelah kai,
namja yang berwajah tegas itu biasa dipanggil Kris. Nama aslinya.... ah.. eum,
ah aku lupa siapa nama aslinya. Dia seorang artis, model, padahal jika mau ia
tidak perlu bekerja karena ayahnya pemilik sebuah perusahaan besar, dan dia
yang akan menjadi penerus ayahnya. Eum... ah! Iya aku ingat! Nama aslinya
adalah Wu Yifan, ya benar, wu yifan. Dan dia adalah putra dari pemilik wu
company.” Luhan tercekat, nama itu tidak asing ditelinganya. Tapi siapa dia?
Itu yang menjadi pertanyaan luhan. Ia yakin pernah mendengar nama itu
sebelumnya.
“wu... wu...” luhan menatap kosong kedepan. Membuat baekhyun
bingung dan menggoyangkan tubuh luhan.
“luhan-ah, yak.. neo gwaenchana?” luhan tersadar dan segera
mengalihkan pandangannya kepada baekhyun.
“ah... nan gwaenchana. Lalu bagaimana? Lanjutkan ceritamu.”
“kau yakin? Baiklah, di samping kris itu namanya.... park
chanyeol. Di.. diantara keempat namja itu, dialah yang paling ramah, dia ketua
club musik, segala macam alat musik bisa ia mainkan. Dia anak dari pendiri
yayasan pendidikan terbesar di korea dan juga cucu dari pemilik sekolah ini.”
Baekhyun tersenyum tipis ketika selesai berbicara tentang chanyeol, luhan yang
melihat ada semburat merah di kedua pipi baekhyun menyimpulkan bahwa teman
barunya ini mempunyai rasa pada cucu pemilik sekolah ini.
“lalu siapa yang namja paling ujung itu baekki-ya?” luhan
membunyarkan lamunan baekhyun.
“eoh?... ah, namja yang paling ujung itu namanya se...”
“...............dipersilahkan untuk naik ke atas panggung.”
Ucapan baekhyun terhenti ketika mendengar riuh tepuk tangan yang diiringi
dengan naiknya seorang namja ke atas panggung. Baekhyun dan luhan menoleh
kearah panggung, mendapati seorang namja tampan kini tengah berdiri dengan
gagah di atas sana. Tak sengaja mata luhan bertatapan dengan namja itu, sejenak
keduanya terdiam saling memandang, hingga akhirnya sang namja membuka suara
memberikan sambutan kepada siswa siswi baru di Seoul Park Senior High School
ini.
Luhan pov
Mata itu....
Sebenarnya siapa namja
itu?
0 komentar:
Posting Komentar