Pages

Banner

To be your friend To treat you like the others, I find that impossible. Whenever I see you, I cannot take my eyes away. Whenever I'm by your side, I cannot keep my self away. Quietly looking at you, Quietly hidding my self. I don't even know what I really want... However, compare of dislike, Please... Continue to show me, Your love...
Rabu, 08 Agustus 2012

FF: Show Me Your Love 3


Aku menarik tangan Ri Mi dari cengkeraman Jang sehingga Ri Mi limbung dan langsung ditahan oleh Donghae oppa.

“Heh! Lancang sekali kau! Dasar yeojaBabo!”

“MWO! KAU BILANG AKU YEOJA BABO!!!!”

“Ya, kau yeoja terbabo dan munafik yang pernah kutemui.” Bre****k beraninya kau bilang seperti itu pada Lee Ah Ra.

“JANG GEUN SEOK!!! YOU SHUT UP!!!! HYAAAAAA *DUAAK*!!!” sebuah tendangan kaki memutar mulus mendarat di wajahnya dan langsung meninggalkan jejak berwarna merah diwajahnya. Aku menghampirinya yang tengah tersungkur di tanah.

“Masih mau mengataiku lagi HA!” *BUK BAK BUOK* aku meninjunya berkali-kali.

“He…hentiakan Ah Ra. Aw..kumohon, sakit. Mi…mian.” Aku bangkit dan menarik Ri Mi serta Donghae oppa yang bengong melihat aksiku tadi.


Di dalam mobil semua masih tidak percaya dengan apa yang kulakukan. Apalagi Hyuk oppa. Dia terus memandangiku dari tadi. Seakan-akan berkata ‘kau yeoja super’.

“Oppa jangan menatapku seperti itu terus.” Apa sih oppaku yang satu ini.

-Author POV-
Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Ri Mi. Ri Mi berpamitan kepada yang lain *males nyebutin*.

“Ah Ra gomawo tadi kau sudah membantuku.”

“Ah ne. kau juga jangan berhubungan lagi dengan playboy itu. Ya sudah aku pulang dulu annyeong.”

Sebelum Mobil kembali melesat menuju dorm Suju……

-Donghae POV-
“Nyuk kau pindah ke belakang. Palli!”

“Anni, wae? Aku ingin disini saja.”

“Palli!” dasar monyet, otak ikut primitive kali ya?

“Aish, ne. Ah Ra, kau geser aku pindah ke belakang.” Cih siapa bilang kau duduk dengan Ah Ra.

“Ah Ra kau pindah ke depan.” Ucapku mantap.

“AH HEI! Kenapa Ah Ra malah di depan?” dasar monyet cerewet. Aku segera menarik tangan Ah Ra.

Hening selama perjalanan menuju dorm. Hingga Ah Ra memulai percakapan.

“Oppa, janji ya jangan bilang Teuki oppa tentang kejadian tadi.”

“Ne. I promise.” Apapun iya untukmu.


Dorm sepi kurasa belum ada yang pulang. Aku mengajak Ah Ra menuju kamarku.

@ haeteuk room

“Ahhh, capek sekali…” kata Ah Ra sambil menghempaskan tubuhnya dikasur Teuki hyung. Hihihi…^^ senang rasanya aku bisa berduaan dengan Ah Ra disini. Ya aku tidak mau munafik dengan berkata aku tidak menyukai Ah Ra. Aku mennyukainya, mencintainya malah. Sejak pertemuan pertamaku dikasur biru sapphire ini bersamanya. Setiap kali aku berhadapan dengannya jantungku rasanya berdebar-debar kecangggggg sekali. Huft >_< malu sekali rasanya ketika dia tersenyum padaku, karena pipiku pasti langsung memerah.

Kupandangi lekat-lekat lekuk wajahnya. Bahkan saat terpejam pun dia masih bisa membuatku grogi. Ah… neomu yeoppo….

Tok..tok..tok..

Aish siapa lagi itu… mengganggu saja. Aku menuju pintu dan ketika dibuka…jeng…jeng….

“Kunyuk?!” ya kirain siapa ternyata si kunyuk yang didepan pintu.

“Hehehe… Hae aku ngungsi disini ya. Di dorm bawah nggak ada penghuninya. Sepi. Kan disini ada kamu sama Ah Ra.” Cih mengganggu saja.

“Has kau ini menggangguku saja.”

“Mwo? Mengganggu, apa kau sedang NC-an *ky.nya author harus naikin ratenya nih T_T* dengan Ah Ra?” Dasar otak yadong! Kenapa kumat lagi sih! Nggak di refresh ya otaknya!

“Heh ‘yadong’ gila kali ya. Mana mungkin aku brani gitu sama adik hyungku sendiri. Dasar gila.” Kataku dengan penekanan pada kaya ‘yadong’.

“Ya kirain.” Enteng banget jawabnya. Akhirnya aku mepersilahkan masuk monyet yadong itu.


-Author POV-
Ah Ra menghempaskan tubuhnya di tumpukan matras di sudut ruang latihan taekwondo. “Aku lelah…” keringat mengucur deras membasahi pipi putihnya. Seorang namja tampan menghampirinya.  Namja itu duduk disampingnya kemudian mengulurkan handuk pada Ah Ra. Ah Ra yang mengetahui siapa yang disebelahnya langsung terjingkat, ‘shock’, jelas terlihat dari raut mukanya. Dia menerima handuk itu, mengelap keringatnya sambil sesekali tersenyum kecil. Ada rasa bahagia bercampur heran di benaknya.

“Kau hebat.” Kata namja itu memulai percakapan.

“Eh, hebat?” namja itu menatap yeoja disampingnya lekat-lekat. Membuat yeoja disampingnya dag-dig-dug-deer…

“Ne, kau hebat. Jarang ada seorang yeoja semuda kau bisa memegang sabuk hitam. Taekwondo pula.” Kata namja itu sambil mengulas senyum. Senyum yang bisa membuat Ah Ra meleleh.

“A…Ah, kau terlalu memuji Hyun oppa.” Ya namja yang ada disebelah Ah Ra saat ini adalah Kim Hyun Wook. Asisten pelatih taekwondo, siswa popular, kakak kelas sekaligus namja yang dipuja-puja oleh Lee Ah Ra.

“Aku berkata apa adanya. Oh ya, siapa namamu? Mian kita sering bertemu tapi baru kali ini aku menanyakan namamu.” Kata Hyun Wook sambil tersenyum kepada Ah Ra.

“Ah gwenchanayo oppa. Em, Lee Ah Ra imnida.” Terlihat raut bahagia diwajah Ah Ra.

“Ah Ra, *senyum* kkaja kita latihan lagi.” Hyun Wook menarik tangan Ah Ra. Membuat wajah yeoja itu memerah. Mereka berdua kemudian kembali berlatih.


@kelas Ah Ra

“Hei Ah Ra. Kenapa kau? Senyam-senyum sendiri?” kata Ri Mi sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Ah Ra. Ah Ra mengalungkan earphone putih kesayangannya dan menoleh kemudian merangkul sahabatnya.

“Hei-hei, apa-apaan kau. Lepaskan.”

“Aish Ri Mi. galak sekali. Hahaha…aku sedang senang.”

“Waeyo? Palli katakana padaku kenapa kau sedang senang?”

“Kemarin….aku…”

“Aish kau ini kebiasaan, palli kataka padaku.”

“Hahaha ne. kemarin waktu aku ekskul…hihihi…Hyun Wook tersenyum padaku. Kyaaaa.”

“Cih kukira apa. Hanya tersenyum saja.”

“Hey aku belum selesai cerita.” Ah Ra kemudian menceritakan apa yang terjadi antara dia dan Hyun Wook kemarin.
“Aigoo~. Benarkah? Kyaaa, daebak Ah Ra. Sebentar lagi Hyun Wook pasti menyatakan cinta padamu.”


-Ah Ra POV-
Aku menceritakan semua yang terjadi antara aku dan Hyun Wook kemarin saat ekskul taekwondo.

“Aigoo~. Benarkah? Kyaaa, daebak Ah Ra. Sebentar lagi Hyun Wook pasti menyatakan cinta padamu.”  Kata Ri Mi histeris. Aku tersenyum ah semoga saja iya. Blusss’ wajahku seketika memerah.

Tap… Tap… Tap… Brak!
Aku mendongak keatas. Kulihat tiga orang yeoja yang mereka sebut dirinya Triple K tapi aku lebih suka menyebut mereka trio Kwek-kwek.
Ada apa ini. Aku mendengar kau menyebut nama Hyun Wook.” Kata yeoja bernama Yun Sae Ran yang notabene adalah leader Trio Kwek-Kwek itu dan juga yeojachingu Hyun Wook *nggak rela*.

Cih apa urusannya denganmu, aku hanya diam mencoba mngacuhkan mereka. Kupasang kembali earphoneku dan memutar lagu bergenre rock dengan volume maximal.

“Heh kau tuli ya! Kau tidak dengar tadi Ran eonni bertanya padamu.” Kini giliran si maknae Choi So Rim.

“Haruskah aku menjawabnya?” kataku dingin. SREK’ Shin Ae Rin yeoja yang biasa dijuluki bodygardnya Triple K ini menarik kerahku. Ah yeoja ini babo kali ya. Kan sakit leherku. Aku menampik tangannya.

“Singkirkan tangan kotormu itu dari kerahku. Aku tidak mau seragamku kotor karena kau sentuh. Cih menjijikkan. Seperti wajah kalian menjijikkan.” Aku membenahi kerah seragamku yang sedikit kusut karena cengkeraman beruang hutan itu.

“HEI APA MAKSUDMU MENJIJIKKAN!!! KAU YANG MENJIJIKKAN.” Sang keder eh leader mengangkat tangannya bersiap untuk menamparku namun terhenti ketika seseorang dari pintu kelasku berteriak dan membuat semua mata tertuju padanya.

“Yun Sae Ran! Apa yang kau lakukan!” omona pangeranku….

“Hyun Wook…” cih ngeliat Hyun oppa aja, langsung diem. Perlahan oppa mendekati kerumunan kami.

“Apa yang kau lakukan? Berlagak jadi jagoan?” wuih oppa kata-katanya pedes. Nancep sampe ke ati.

“Apa maksudmu Hyun-ah.” Pembelaan dari nenek sihir oplas 1 Yun Sae Ran.
"Oppa mereka yang lancang mengatai Ran eonni.” Pembelaan dari nenek sihir oplas 2 Choi So Rim.

“Ne Oppa mereka yang salah bukan Ran eonni.” Pembelaan dari nenek sihir oplas 3 Shin Ae Rin. Cih ngemeng epeh.

“Ah Ra tidak mungkin mengataimu kalau kau tidak memulainya duluan.”
Haaaa??? Benarkah ini Hyun Wook? ‘blushing’ wajahku merah sudah.

“Oppa! Kenapa kau lebih membela dia dari pada aku! Kau jahat oppa.” Sae Ran pergi meninggalkan kelasku sambil berlinang air mata dan diikuti oleh dua pembantunya.

“Ah Ra gwenchanayo?” pangeranku…

“Ne oppa. Gomawo. Tapi ada apa kok oppa kemari?”

“Aku tadi mau mengajakmu latihan gabungan di sekolah. Kkeundae ketika di depan pintu kelasmu aku mendengar ribut-ribut. Saat aku masuk ternyata ada tiga yeoja itu.”

“Kenapa oppa menjelaskan sedetil itu?” aku menggembungkan pipiku.

“Hahaha kau lucu sekali.” Omona dia mengacak rambutku…kyaaa,,,wajahku pasti sudah merah. Aku hanya bisa menunduk.

“Ya sudah aku kembali ke kelas dulu. Annyeong.” Dia pergi sambil melambaikan tangannya kearahku. Membuat yeoja lain yang ada di kelas menjerit.

“Ah Ra…. Di..dia…omona kau beruntung sekali Ah Ra.” Kata Ri Mi kepadaku. Aku hanya bisa diam. Bingung harus bagaimana.


-Donghae POV-
Akhir-akhir ini Ah Ra jarang main di dorm. Ah, bogoshippo Ah Ra. Apa ku telepon saja ya?

“Yobbosaeo Ah Ra.” Sapaku pada penerima telepon.

“Oppa, ne yobbosaeo. Ada apa oppa kok tumben telepon aku.”

“Ah anni, hanya ingin saja. Kau sedang apa?”

“Aku sedang ada latihan gabungan di sekolah. Oppa sendiri sedang apa?”

“Aku baru saja selesai latihan untuk konser SM TOWN. Kau nanti pulang jam berapa?”

“Em… mungkin sekitar jam 3 sore. Waeyo oppa?”
“Baiklah kalau begitu nanti sore biar aku menjemputmu. Ara.”

“Mwo? Oppa mau menjemputku? Jinjja? Ok aku tunggu oppa.”

Yes! Dalam hati aku bersorak-sorai.

“Hae gwenchanayo? Kenapa senyam-senyum sendiri?” Aish Kunyuk ini lagi (kya EUNHAE).

“Anni, ya sudah kajja kita latihan lagi.”


-Author POV-
Ah Ra sedang menunggu Donghae di gerbang sekolah ketika seseorang mendekatinya.

“Kau belum pulang?” Ah Ra menoleh kea rah suara dan tersenyum.

“Ne oppa,aku sedang menunggu jemputan. Oppa sendiri kenapa belum pulang?”

“Anni, aku belum mau pulang.”

“Oh. Emm…oppa boleh tanya sesuatu.” Kata Ah Ra dengan sangat hati-hati.

“Ne. mau tanya apa?”

“Waktu kejadian di kelasku. kenapa oppa membentak Sae Ran? Bukankah dia…”

“Aku sudah putus dengan Sae Ran.” Kata-kata Ah Ra di potong cepat oleh Hyun Wook. Ah Ra menoleh dia melihat namja yang ia cintai tengah menatap lurus kedepan.

“Kau pasti mau bertanya ‘waeyo oppa’ iya kan?” kata Hyun Wook sambil tersenyum. Bisa dipastikan wajah Ah Ra merah lagi. Dengan cepat Ah Ra menundukkan kepalanya lalu mengangguk.

“Hahaha…. Karena aku mencintai yeoja lain. Puas dengan jawabannya tuan putri?” kali ini tidak hanya tersenyum. Hyun Wook mengacak rambut Ah Ra gemas. Sementara itu di tempat tak jauh dari mereka berdua, sepasang bola mata menatap miris pemandangan itu. Ada sesuatu yang sakit dan membuat matanya memanas. Cemburu… mungkin itu kata yang tepat untuk Donghae saat ini. dia hanya diam melihat yeoja yang dicintainya sedang berdua dengan seorang namja yang ia sama sekali tidak kenal. Dikumpulkannya semua kekuatan yang ada. Dihampirinya yeoja itu.

“Ah Ra!” Donghae meneriakkan nama yoeja yang dicintainya. Ah Ra menoleh ke asal suara.

“Oppa!” Ah Ra melambaikan tangannya. Kini Donghae ada di depan Ah Ra menatap yeoja yang ia cintai.

“Kajja kita pulang.”

“Ah ne oppa. Em oppa aku pulang duluan ya annyeong.” Ah Ra berpamitan pada Hyun Wook. Hyun Wook tersenyum dan mengacak rambut Ah Ra lagi. Membuat Donghae semakin cemburu. “Hati-hati ya.” Kata Hyun Wook.

“Ne oppa. Gomawo.” Donghae yang geram segera mengajak Ah Ra menuju mobil. Dan kemudian Donghae menggenggam tangan Ah Ra erat. Membuat Ah Ra refleks menoleh ke Donghae. “Mwo?” tanya Donghae. “Anni.” Jawab Ah Ra cepat sejujurnya saat ini jangtungnya tengah berdegup kencang.


-Author POV-
Selama perjalanan Ah Ra dan Donghae hanya diam…. Hening itu gambaran dari suasana di dalam mobil. Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Ah Ra. Dongae menepikan mobilnya. Ah Ra hendak turun tapi Donghae mencegahnya.

“Ah Ra.” Donghae membuka suara, memecah keheningan selama perjalanan tadi.

“Ne oppa.” Ah Ra menoleh dan tanpa ia sangka kini wajah Donghae persis didepannya. Dapat dirasakannya hembusan nafas Donghae menerpa wajahnya. Deg’ jantung Ah Ra berdegup semakin kencang. Darahnya mengalir deras.

“Kau sudah punya namjachingu?” ‘DEG’ jangtungnya berdegup semakin kencang. Jaraknya dengan Donghae hanya sekitar 10 cm. sulit sekali memalingkan wajahnya dari namja tampan itu. Apalagi menatap matanya yang indah itu. Matanya seolah berkata ‘jangan berpaling dariku’.

“Be…belum oppa.” Jawab Ah Ra gugup.

“Lalu namja tadi siapa?” kata Donghae sambil mengerutkan dahinya.

“Ta..tadi kakak kelasku.” Donghae tersenyum menatap Ah Ra. Di acaknya rambut Ah Ra gemas.

“Em, ya sudah oppa aku masuk ke rumah. Gomawo sudah menjemputku. Annyeong.” Ah Ra buru-buru masuk ke rumah meninggalkan Donghae yang binggung di mobil.

“Kenapa dia malah lari?” *aduh ya iyalah oppa. Siapa yang gang salting ditatap kaya gitu sama namja setampan oppa.*

Donghae: aku tampan ya?
Author: masih tampan teuki oppa.
Teuki: *peluk author*

-Ah Ra POV-
Omona! Kenapa wajahnya sedekat ini. Aku harus segera pergi.

“Em, ya sudah oppa aku masuk ke rumah. Gomawo sudah menjemputku. Annyeong.”

Aku segera berlari ke dalam rumah.

@ kamar Ah Ra.

Omona apa yang terjadi tadi? Kenapa wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Kalau dipikir-pikir aneh juga sih oppa hari ini. Ah sudahlah aku tidur saja.


-Author POV-
Kelas Ah Ra kedatangan murid baru. Park Min Chan namanya. Anaknya manis, kulitnya putuh bersih dengan rambut tergerai indah. Sayangnya dia anak yang sangat pendiam.

Sudah 3 bulan ini Min Chan bersekolah di sekolah barunya. Tapi tak kunjung mendapatkan seorang teman. Ah Ra yang merasa kasihan memberanikan diri mendekat padanya.

“Annyeong Min Chan.” Sapa Ah Ra ramah.

“A…an.annyeong.” terlihat gugup, tapi tetap memberikan senyum untuk Ah Ra.

“Kenapa sendirian, boleh aku temani?”

“Ne.” jawab Min Chan singkat. Ah Ra kemudian mengajak Min Chan berbincang-bincang.


-Author POV-
Ah Ra dan Ri Mi sedang berjalan menyusuri lorong sekolah. Matanya tertuju pada seorang yeoja yang tengah dikepung oleh tiga orang yeoja yang tak lain adalah trio kwek-kwek itu.

“Heh apa yang kalian lakukan?” Ah Ra menampik tangan Sae Ran yang hendak menampar Min Chan.

“Apa urusanmu HA!!” kini Ai Rin menantang Ah Ra.

“Ya. Shireo.” Kata So Rim sambil mendorong Ri Mi namun dengan cepat tangan So Rim dicengkeram oleh Ri Mi.

“Heh lepaskan tanganmu. Appo pabo.” kata So Rim.

“Heh lepaskan.” Ai Rin mencoba melepaskan cengkeraman tangan Ri Mi. Ri Mi melepaskan tangannya.

“Shireo.” Kata Ah Ra persis di hadapan Sae Ran.

“Kajja kita pergi.” Trio kwek-kwek itupun pergi meninggalkan tiga yeoja itu.

“Gwaenchanayo?” tanya Ah Ra pada Min Chan.

“Ne. gomawo.”

“Cheonmanaeo. Kajja kita pergi dari sini.”


-Ah Ra POV-
Bosan….
Ah… aku main saja ke dorm. Aku segera mengambil handponeku dan menelepon Teuki oppa.

“Oppa! Aku main ke dorm sekarang ya.” Langsung to the point… :D

“Mwo? Tumben kau mau kesini tanpa disuruh?”

“Aish oppa, aku bosan dirumah. Ya…”

“Terserahlah. Mau dijemput?”

“Anni, aku naik bis saja. Tunggu aku ya. Oh ya siapkan makan yang banyak.”

“Kau kira dorm suju toko makanan.”

Aku meraih tas putihku dan cardigan putihku dan juga suamiku tercinta (earphone). Kuturuni tangga rumahku. Kudapati umma tengah bermesraan dengan appa di depan televisi. Aish mereka ini tidak ingat umur apa? Sudah tua masih saja bermesraan. Aku saja yang anaknya belum pernah pacaran.

“Umma. Appa…aku mau main ke dorm oppa. Annyeong.”

“Dengan siapa? Hati-hati dijalan nak.”

“Sendiri. Ne. appa jangan makan es krimku lagi.” Kataku sambil menatap tajam appa.

“Aish kau ini kenapa selalu bisa menebak pikiranku.” Hahaha itulah Lee Ah Ra

Aku berjalan menuju halte. Tidak jauh dari rumahku. Aku duduk di kursi halte yang masih kosong. Menunggu datangnya bis yang akan membawaku menuju dorm para makhluk tampan itu.

Citttt….
Dengan agak terburu-buru aku segera masuk ke dalam bis. aku melihat seorang yeoja duduk manis sambil menghadap jendela. Yeoja yang aku kenal. Aku menghampirinya dan mengambil tempat disebelahnya.

“Min-ah annyeong.” Kataku sambil melempar senyum padanya.

“Ah Ra, ne annyeong.” Kulihat dia membawa sebuah kotak yang ukurannya lumayan besar.

“Kau mau kemana?”

“Ah aku mau mengantar pesanan.”

“Kenapa kau yang mengantar? Bukannya ada pegawaimu?” Orang tua Min Chan mempunyai sebuah restaurant yang sangat terkenal di Korea. Tapi yang kusuka dari Min Chan adalah, dia tidak sombong.

“Ah anni. Aku ingin membantu saja. Lagi pula kasihan pegawaiku. Mereka sudah bekerja keras.” Ah kau memang baik. Bus berhenti di sebuah halte. Aku bergegas turun.
Huft, dingin sekali. Aku berlari menuju dorm Suju.

@dorm Suju

Tok…tok..tok
Aku mengetuk pintu dorm. Cklek… tak lama kemudian pintu terbuka. Seorang namja dengan rambut pirang menatapku sinis.

“Oppa.” Kataku dan langsung memeluknya.

“Aish kau. Ada bel kenapa kau selalu mengetuk pintu?” cih ada dongsaengnya datang bukannya disambut malah diomelin.

“Ah Ra. Bogoshippo…..” namja cantik tiba-tiba saja menubrukku.

“Ah ne oppa. Nado.” Aku memeluk chullie oppa.

“Kajja masuk.” Akupun masuk ke dalam sebuah ruangan yang dihuni oleh namja. Aku suka sekali kalau kesini. Karena aku akan menjadi yang paling cantik disini. Meskipun sebenarnya tidak. Karena ada para uke yang cantik disini. Sungmin oppa menurutku sangat cantik dan imut. Aku saja sampai envy.
Aku duduk di sofa ruang tengah bersama oppa-oppaku yang lain. Hah… mereka selalu menyambutku dengan hangat. Berbeda dengan orang itu (teuki). Dongsaengnya datang dia malah seperti tersiksa.

“Kau sudah makan Ah Ra?” tanya Sungmin oppa padaku.

“Belum oppa~”

“Tunggu ya aku akan memasak untukmu.” Yeyeye…itulah Sungmin oppa. Selalu baik padaku.

Kusandarkan kepalaku. Hah~ aku lelah. Baru sebentar aku memejamkan mata, seseorang dari belakang tiba-tiba memelukku. *blush* pipiku merah.

“Ah Ra, bogoshippo…” kata Donghae oppa sambil terus memelukku.

“A…ah..n..ne oppa.” Hah~ oppa taukah kau pipiku kini sudah semerah kepiting rebus.

Bletak! “Yack. Chul hyung apa yang kau lakukan. Appo~” kata Donghae oppa.
“Kau yang apa-apaan. Kenapa tiba-tiba memeluk Ah Ra.”

“Memangnya tidak boleh? Hyung sendiri tadi juga memeluk Ah Ra. Lagi pula Ah Ra juga tidak marah.”

“Kau pintar sekali mengelak. Sudah sana pergi hus-hus.”

“Aish anni. Aku mau memeluknya terus.” Heechul oppa kemudian meninggalkanku yang saat ini tengah didekap dengan erat oleh Donghae oppa. Omona…oppa jantungku rasanya mau copot.

“Huhh~ panas sekali disini…” kataku sambil mengibaskan tanganku

“Mwo? Ini kan di ruangan ber-AC. Kenapa bisa panas?” aish aku lupa T_T

“Eh, em benarkah. Eh hahaha.. iya aku lupa.” Aduh malunya.

“Hei kenapa wajahmu merah? Aish kau kenapa Lee Ah Ra~”

“Oppa jangan menggodaku.” Dan begitulah, Donghae oppa terus menggodaku. Hingga akhirnya….

“AAAAAAA…Aish appo hyung…ah AAAA..” Donghae oppa berteriak mengerang kesakitan dan seketika itu pula dia melepaskan pelukannya. Aku menoleh, dan kulihat Teuki oppa menjewer telinga Donghae oppa.

“Sedang apa kau ikan? Kenapa kau memeluk dongsaengku? Mau cari mati ha?”

“Aish hyung appo. Memangnya kenapa? Aku hanya memeluknya. Tidak boleh?”

“Ne tentu tidak boleh. Awas kau macam-macam dengan dongsaengku.” Kalau sedang marah oppa berubah menjadi Park Jung Soo.

“Katanya aku dongsaeng kesayanganmu. Kenapa aku masih kau jewer. Aish appo hyung.”

“Salah sendiri menggoda dongsaengku. Hus-hus sana pergi.” Ayam kale pake ‘hus-hus’ segala.

“Anni. Aku mau disini.” Donghae oppa melompat dan mendarat mulus disebelahku. Dan melanjutkan pekerjaannya yang tadi.

“Bogoshippo…” aish oppa…

“Hei! Kenapa kau merangkul dongsaengku lagi. Kau ini…shireo!”

“Anni.”

“Hei awas kau ya.” Teuki oppa yang hendak menjewer Donghae oppa berlari menghampiri ikan mokpo itu. Tapi si ikan mokpo malah lari. Dan…terjadilah aksi kejar-kejaran antara Ikan Mokpo dengan Angel Without Wings???

“Hei kalian bisa diam dan berhenti kejar-kejaran! Mengganggu sekali tau! Kalian sudah dewasa. Apa lagi kau Jung Soo-ah. Lagi pula Donghae hanya merangkul Ah Ra kan? Belum juga di grepe-grepein *dasar otak yadong*.” Teriak Chullie oppa.

“Oppa…jangan bilang yang aneh-aneh aku jadi ilfeel.” Merinding deh denger kata ‘di grepe-grepein’.

“Yack! Chul hyung. Aku bukan namja berotak yadong seperti eunhyuk, kau, dan rakun kesayangan teuki hyung itu.” Rakun?

“Hei. Maksudmu apa HA!.” Dan sekali lagi terjadi berdebatan antar namja di dorm megah ini.

“SUDAAAAAHHHH!!! Diam semua. Makanan sudah siap ayo makan dulu.” Suara Sungmin oppa menggelegar hingga ke Indonesia *ngayal*. Diamlah para namja itu. Mendengar kata makan, semua member langsung diam.

“Yeeeee…MAKAN..” seru eunhyuk dan shindong oppa.


-Author POV-

“Ya! Ah Ra… chakkamman!” Min Chan mempercepat langkah kakinya.

‘plak’

Ri Mi menepuk bahu AH Ra yang sedari tadi menyumpal telinganya dengan suaminya (?) *earphone*.

“Wae?” Ah Ra menoleh tetap dengan tampang yang datarrrrr… -_-

“Aish.. adakah kata lain selain wae? Lihat kebelakang. Min Chan-ah dari tadi memanggilmu. Hah! Kudoakan telingamu tuli.”

“Aish kau. Dengan temanmu saja seperti ini kelakuanmu, apalagi dengan pacarmu. Pantas Jang selingkuh. Kau bawel sih.”

“YA! Tutup mulutmu Ah Ra.” Ri Mi mengepalkan tangannya bersiap memukul.

‘brug’

“Ya Min Chan appo.” Min Chan yang tergesa-gesa berlari sekencang-kencangnya dan menubruk Ah Ra.

“Aishh…hosh..hosh…mi..mian. habis kalian dipanggil dari tadi nggak nengok-nengok.”

“Ck..ck..ck slow down Min Chan. ada apa?” Ri Mi menenangkan Min Chan yang masih ngos-ngosan.

“Wae? Kau diganggu ratu oplas lagi?” kini Ah Ra yang bersuara.

“A..anniyo. tadi aku dengar saemdeul sedang membicarakan kedatangan…… SM TOWN… sebagai pengisi acara akhir semester ini.”
‘semoga dia tidak kalap’ batin Min Chan. Dia tahu apa reaksi temannya itu ketika mendengar fakta kalau Boyband dan Girlband dari SM akan datang ke sekolahnya. Terutama Ah Ra!


tbc ^^
mian klo ceritanya aneh ^^v

RIPIU!!!

0 komentar:

Posting Komentar