Pages

Banner

To be your friend To treat you like the others, I find that impossible. Whenever I see you, I cannot take my eyes away. Whenever I'm by your side, I cannot keep my self away. Quietly looking at you, Quietly hidding my self. I don't even know what I really want... However, compare of dislike, Please... Continue to show me, Your love...
Selasa, 19 Juni 2012

FF: Show Me Your Love 2


@TeukHae room
Ah Ra terus menghindar dari Donghae. “Ja…jangan mendekatiku.” Kata Ah Ra yang dengan jelas terlihat sangat gugup. “N…ne. Baiklah, ……” keduanya lalu saling diam. Hening… “Em, apa namamu Ah Ra?” tanya Donghae memulai percakapan. Eh… Yang ditanya malah nganga. ‘eh kok tau namaku?’ batin Ah Ra. “Eh, kok tau?” bertanya dengan gaya ala sule *promosi* “Em tadi Teuki hyung bilang ‘aku titip Ah Ra ya’ dan saat aku masuk ke kamar aku melihatmu tidur di ranjangku. Jadi ku pikir kau Ah Ra yang dimaksud hyung tadi.” Wajah Ah Ra kemudian sontak menjadi terkejut. Dia terduduk lemas sambil menggigit bibir bawahnya. Donghae mendekati Ah Ra. “Gwenchanayo?” tanya Hae pada Ah Ra. “Bae Go Payo.” Kata Ah Ra dengan innocentnya. Donghae menarik tangan Ah Ra mengajaknya keluar.

-Donghae POV-
Lucu sekali yeoja ini. Aku menariknya menuju ruang makan. Ketika kubuka pintu, para member menatapku dengan tatapan membunuh. Apa ini kenapa mereka menatapku seperti itu. Si Kunyuk menatapku seaakan akan melahapku hidup-hidup *jangan MONKEY!* “Waeyo?” aku memulai suara mengakhiri kesunyian ini. Kunyuk menatap tanganku yang menggenggam tangan yeoja itu dan sesekali menatapku. Yeoja itu sepertinya peka terhadap rangsang (?) dan langsung melapaskan genggamanku. “Hae apa yang kau lakukan di dalam kamar bersama yeoja itu? Dan siapa yeoja itu? Kenapa dia tadi berteriak AAAAAAAAA! Jelaskan pada kami.” Kata Heechul hyung bertubi-tubi sambil menirukan teriakan Ah Ra. Aish,,,dasar otak-otak yadong. “Hyungdeul jangan salah paham. Ini tidak seperti yang otak yadong kalian pikirkan. Ara.” Ais, mereka malah menatapku semakin dalam dan tajam setajam s*let (maaf sensor) aku menatap yeoja yang disampingku, eh lho kemana dia? aish ternyata dia dibelakangku.

-Ah Ra POV-
Hya… mereka menatapku seperti akan memangsaku. Ini semua gara-gara Teuki oppa. “Siapa kau? Yeojachingunya Dong-Dong ya?” Tanya seorang namja cantik yang bernama Sungmin. “Mwo! Ah anni, aku bukan yeojachingunya dia, aku Cuma…” tiba-tiba kata-kataku dipotong oleh Donghae “Ah dia dongsaengnya Teuki hyung. Jadi aku tidak mungkin macam-macam dengan dia.” kata Donghae enteng. “Da… dari mana kau tahu?” daebak!!!! “Pertama sih aku kira kau pacarnya, tapi Teuki hyung kan hanya cinta sama Jung Min Mi *daebak Dong-Dong #peluk-peluk teuki* #yang terakhir abaikan!. Jadi kau pasti dongsaengnya.” Daebak!!! *bow sambil nangis* “Kau…kau dongsaengnya Jungsoo hyung? Kenapa dia bisa punya dongsaeng secantik ini?” Ah Hangeng oppa berlebihan *cengar-cengir gaje*. “Ayo kalau begitu kau ikut kami makan, kebetulan aku juga masak banyak.” Kata Ryeowook oppa. “Kajja kau lapar kan?” kata Donghae padaku sembari menarik tanganku. Aku duduk disampingnya memakan makannan yang sangat  enak ini.


-Author POV-
Seperti biasa Lee Teuk menjemput dongsaengnya di sekolah. Sampai disana ternyata sekolah sudah sepi. Lee Teuk celingak celinguk persis kayak maling. “Ais mana Ah Ra? Apa dia sudah pulang? Ah tidak mungkin, kalu dia pulang duluan dia pasti menelponeku.” Lama sekali dia… apa dia tidur di dalam? *LOL!* kutelepon saja lah. “Yobbosaeo.” Kudengar suara lembut dari ujung teleponku. “Hai kerbau. Dimana kau sekarang, kenapa disekolah tidak ada. Aku sudah menunggumu lama sekali ini.” Eh kurasa ada seseorang disampingnya. Eh seorang NAMJA! Ais berani sekali dia keluar dengan namja tanpa ijin dariku. “Aku sedang dalam perjalanan pulang. Waeyo?”

“Mwo! Waeyo katamu. Aku sudah menunggumu lama kenapa kau malah meninggalkanku Ha!”    

“Memangnya kenapa? Bukannya oppa juga begitu. Meninggalkanku begitu saja bersama  selusin namja yang belum aku kenal. Bukannya itu lebih keterlaluan ha?.”

“Hei, waktu itu aku sudah membangunkanmu, kau saja yang tidurnya seperti kerbau. Lagipula aku kan sudah menitipkanmu pada Donghae. kan sudah kukatakan Donghae itu orang yang kupercaya. Hah kau memang menyebalkan.”
“MWO! Kau yang menyebalkan oppa!”

“Siapa Ah Ra?” tanya seseorang disamping Ah Ra. Kurasa itu namjachingunya.

“Hei Kerbau kau bersama siapa? Kenapa tadi kudengar ada suara namja disampingmu. Kau bersama namjachingumu! Awas kalau aku bertemu denganmu akan kuhajar dia. dimana kau sekarang?”

“Aku di mobil sedang dalam perjalanan pulang. Apa urusanmu dengannya, memangnya kau berani menghajarnya? Ha!”

“Tentu saja aku berani. Berani-beraninya dia mendekati dongsaeng kesayanganku. Mau cari mati dia. cepat katakan dimana dan dengan siapa kau sekarang.”

“Ow ne. aku di jalan *** bersama Donghae oppa. Kau mau menyusul kami?”

“Mwo? Do…Donghae katamu? Kenapa kau tidak bilang dari tadi kalau kau bersama Donghae. ah jantungku hampir copot karena mengkhawatirkanmu ara! Berikan ponselmu pada Donghaeaku mau bicara dengannya.”

“Ne.”

“Yobbosaeo. Ada apa hyung.”

“Do…Donghae, ha? Benar ini kau. Lee Donghae. has, syukurlah. Em tapi apa yang kau lakukan dengan dongsaengku. KAU MAU MACAM-MACAM YA?!?!”

“Aish hyung apa maksudmu, aku hanya menjemput dongsaengmu dan mengantarkan pulang, sama sekali tidak ada pikiran yadong di otakku. Kalau dongsaengmu bersama si Monyet dan Rakun kesayanganmu itu baru kau boleh curiga.”

“Ah ya kau benar. Sudah hati-hati di jalan.”

Hah dasar pabo Ah Ra. Em kenapa si Donghae dan Ah Ra jadi semakin dekat ya. As sudahlah aku balik saja ke dorm.


-Author POV-
Ah Ra meminta Donghae untuk mengantarkannya ke Myoongdong. Di sana sudah ada Ri Mi yang menantinya.

“Ah Ra!” Ri Mi melambaikan tangannya ke arah Ah Ra.

“Ri Mi, kau sudah lama menunggu?” tanya Ah Ra yang kini sudah ada dihadapannya.

“Ah anniyo. Aku baru datang kok. Eh…. Ka..kau, Donghae oppa.” *bow*

Donghae tersenyum menyapa teman Ah Ra. Sedangkan Ri Mi bengong karena dihadapannya kini ada siluman ikan yang sangaaaat tampan.

“Ka..kalian?”Ri Mi menatap heran dua orang itu. Em… tepatnya menatap Donghae yang terus menggenggam tangan Ah Ra.

Ada apa Ri Mi?”

“Ah, em apa kalian?”

“ha?” Donghae dan Ah Ra kemudian saling memandang dan berujung dengan melepas genggaman mereka berdua.

“Ah anniyo. Em eh, ya sudah oppa kami jalan-jalan dulu, nanti kalau sudah pulang aku telepon oppa. Annyeong.” Ah Ra segera menarik Ri Mi meninggalkan Donghae yang tersipu malu. *jiah malu-maluin maksudnya.*

@myoongdong

“Ah Ra ayo kita beli es krim.” Ajak Ri Mi.

“Ah ne, kajja.” Mereka menuju salah satu kedai es krim di myoongdong *dari tadi nulis myoongdong bingung tulisannya yang bener itu gimana*.

@kedai es krim

Dua buah es krim coklat dan vanilla sudah ada ditangan dua yeoja itu.

“Em… Ah Ra, kau dan Donghae oppa pacaran ya?” sebuah pertanyaan yang dengan mulus membuat Ah Ra tersedak.

“Mwo? Bagaimana kau bisa berpikir begitu?”

“Habis kau dan Hae oppa mendadak jadi dekat. Tadi juga kau bergandengan tangan dengannya.” Dengan polos Ri Mi menjawab pertanyaan Ah Ra.

“Aish Ri Mi aku memang dekat dengan Hae oppa tapi bukan berarti kita pacaran kan?”

“Iya aku tahu tapi kedekatan kalian itu nggak wajar tau.”

“Eh maksudnya gak wajar?”

“Kalian tu kayak orang pacaran, nempel terus. Udahlah pacaran aja sama Hae oppa.” Kata Ri Mi sambil cengar-cengir.

“Aish, hubungan aku sama Hae oppa tu Cuma sekedar oppa sama dongsaeng aja. Lagian emang sih sejak kejadian itu *(ditinggal sendiri di dorm sama Lee Teuk)* aku sama Hae oppa jadi deket. Aku juga ngerasa nyaman sih disamping Hae oppa, tapi nggak ada hubungan special antara kita berdua. Ara!”

“Ne, ne.”

“Em, ngomong-ngomong gimana hubunganmu sama Geun Seok? Kok aku jarang liat kalian berdua jalan kayak dulu.”

“Huft, molla. Akhir-akhir ini hubungan kami kurang baik. Dia jarang menghubungiku. Ah sudahlah jangan bahas dia. lalu kau sendiri bagaimana dengan Hyun Wook? Apa sudah ada gencatan senjata (?)”

“Belum, aku belum berani bicara dengannya. Hah. Sebenarnya aku ingin sekali memeluknya, ah Hyun Wook.”

“Terus Hae oppa dikemanakan?”

“YA! kenapa kau terus membahas itu. Aish, menyebalkan.”

“Ah mian-mian.”

Setelah lama berbincang bincang. Mereka memutuskan untuk pulang, dan haripun beranjak sore.

“Ah ne oppa aku tunggu.” Ah Ra menutup teleponnya.

“Kau telepon siapa?”

“Aku telepon Donghae oppa. Waeyo?”

“Kenapa kau telepon dia? kenapa tidak telepon Teuki oppa?”

“Kau seperti tidak tau dia seperti apa. Kalau kusuruh menjemputku pasti dia menolak. Kau sendiri sudah menelepon Geun Seok?”

“Sudah tapi tidak diangkat.”

“Tunggulah mungkin sebentar lagi dia akan menelepon.”

Trrrrtttt…. Trrrrttttt….
Handpone Ri Mi berdering…

“Yobbosaeo.” Kata Ri Mi

Trek… Ri Mi menutup teleponenya.

“Huft.” Ri Mi menghela nafas.

“Gwenchanayo? Ada apa?” tanya Ah Ra.

“Anni, kurasa aku harus naik bus. *tersenyum pahit* Jang tidak bisa menjemputku. Katanya dia ada urusan.” Kata Ri Mi sambil tertunduk.

“Mwo? Urusan apa sampai-sampai dia tidak bisa menjemput kekasihnya?”

“Molla. Katanya dia mau mengantar ibunya ke Rumah Sakit.”

Tinnn Tinnn…

Sebuah mobil berhenti di depan mereka. Seorang namja tampan turun dari mobil hitam itu. Lee Donghae dialah namja tampan itu.

“Ah Ra, mian aku terlambat mejemputmu.”

“Oppa dari mana kok baru datang?”

“Mian ya, kalau kau mau menyalahkan salahkan saja monyet itu.” Kata Donghae sambil menunjuk mobilnyy: Arial;">“Oppa, bisa antarkan Ri Mi pulang, dia tidak ada yang menjemput.” Aku mengeluarkan puppy eyes ku.

“Ah, ne. kajja.” Kata Donghae oppa sambil membuka pintu mobil. Aku menyeret *bahasanya kasar* Ri Mi masuk ke mobil. Sedikit memaksa memang, habisnya dia terus menolak.

“Ah anni Ah Ra. Biar aku naik bis saja.” Aish, dia ini keras kepala sekali. Jarak dari Myoongdong ke halte jauh sekali *author sok tau*.  

“Kau ini, kalau kau tidak mau menerima tawaranku aku tidak mau lagi jadi sahabatmu.” Kataku setengah mengancam. Sebenarnya memaksa sih.

“Ah Ra…. Ne aku mau.” HOREEEE!!! *alay* aku segera menggandengnya masuk mobil.


Ditengah perjalanan aku melihat seorang namja yang mirip dengan Jang. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Dapat kulihat dengan jelas namja itu tengah menggandeng mesra seorang yeoja. Aku melirik Ri Mi yang ada disampingku, dia menitikkan air mata. Kurasa dia sudah melihatnya.

“OPPA HENTIKAN MOBILNYA!!!!” aku berteriak persis ditelinga Donghae oppa. Dan seketika itu juga dia mengerem mobilnya. Padahal di depan ada tukang es cendol wah untung nggak nabrak *author gak punya uang buat ganti rugi. Reader: author miskin!*.

“Wae! Ah Ra!” aku tidak peduli dengan teriakan Hyuk oppa yang kesakitan karena kepalanya kejedot. Habis sudah kesabaranku. Aku turun dari mobil dan melesat menghadap mereka berdua yang tengah bermesraan. Donghae oppa turun dari mobil dan mengejarku.

“HEH PECUNDANG!!! JADI INI UMMAMU!!! MASIH MUDA YA! DAN AKU BARU TAU TERNYATA INI ADALAH RUMAH SAKIT!!!” kataku sambil menunjuk sebuah toko yang baru saja dimasuki kedua orang munafik itu. Aku mendorong tubuh kerempengnya sehingga dia sedikit terhuyung dan yeoja disampingnya malah melongo karena shock melihat Donghae oppa yang ngos-ngosan disampingku.

“Heh! Apa urusanmu!” tanya Jang padaku. Yah ni orang Babo apa Goblok sih? Udah jelas jelas dia ketangkep basah berduaan sama yeoja lain. Aku kembali ke mobil dan menyeret Ri Mi yang sudah berlinang air mata ke hadapannya.

“Heh liat ini, tega ya. Yeojachingumu tu ini bukan nenek lampir oplas kaya dia!” aku menunjuk yeoja disampingnya. Sedangkan Jang diam tak berkutik melihat Ri Mi yang terus menangis terisak.

“Heh kenapa diam? Ngerasa bersalah ha! Telat ngerti!” aku menyeret Ri Mi menuju mobil tapi Jang berlari menghampiri kami kami Ri Mi dan mencengkeram tangannya.

“Apa yang kau lakukan? Leapaskan tanganku Jang.” Aish dasar Jang Babo.

“Hei Babo kau tidak dengar lepaskan tangannya.” Aku bisa gila kalau melihat pemandangan ini terus.

“Aku tidak akan melepaskanmu. Maafkan aku Minie.” Kata-kata apa itu! Maaf? Bukannya pergi Jang malah semakin erat menerkam Ri Mi. Rintihan kesakitan muncul dari bibir mungil Ri Mi. Ash, benar-benar babo namja ini.

“Hei lepaskan tangan Ri Mi, kau buta lihat dia kesakitan.”

“Diam kau. Kau tidak ada urusannya dengan ini.” Hei! Belum tau siapa Lee Ah Ra ya!

“Kuperingatkan sekali lagi atau kau akan kuhajar.” Kurasa aku sudah tidak sabar untuk melayangkan pukulan ke wajahnya.

“DIAM KAU!!” wah benar-benar mau dihajar kau rupanya.

Aku menarik tangan Ri Mi dari cengkeraman Jang sehingga Ri Mi limbung dan langsung ditahan oleh Donghae oppa.

“Heh! Lancang sekali kau! Dasar yeojaBabo!”

“MWO! KAU BILANG AKU YEOJA BABO!!!!”

tbc again

coment ok ^^

0 komentar:

Posting Komentar