Pages

Banner

To be your friend To treat you like the others, I find that impossible. Whenever I see you, I cannot take my eyes away. Whenever I'm by your side, I cannot keep my self away. Quietly looking at you, Quietly hidding my self. I don't even know what I really want... However, compare of dislike, Please... Continue to show me, Your love...
Jumat, 22 November 2013

i give up to you hey boy

Hei, kamu yang di ujung Jawa :’)
Melihatmu begitu dekat dengan wanita itu sungguh membuat diri ini cemburu. Tolong biarkan aku egois, daripada aku munafik terhadap perasaan ini. Biarlah aku tidak dapat meraihmu, tapi setidaknya pandanglah aku. Tolong sadari tentang keberadaanku. Jawablah ketika aku bertanya padamu. Balaslah senyumku ketika aku menyapamu. Itu saja...
Jujur aku ingin mendapat apa yang wanita itu dapatkan ketika bersamamu. Senyummu, perhatianmu, aku ingin, tapi aku tahu itu tak mungkin. Melihat kenyataan kau tak pernah melihatku, mungkin aku hanya dapat gigit jari sambil melihatmu yang sedang merajut cinta kasih dengannya. Hei... kau sungguh hebat. Sekejap membuatku terpesona, sekejap membuatku lara.

Kau tahu, bahkan aku masih sering diam-diam memandang fotomu, mengenang saat diam-diam aku melihatmu dari jauh. Melihatmu tersenyum meski senyum itu bukan untukku. Kalau dipikir aku bodoh sekali. Kenapa aku masih mencintai orang yang sudah jelas statusnya bersama orang lain? Dan bodohnya lagi aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku padamu, iya kan? Biar kutebak! Mungkin kau sendiri tidak tahu siapa aku, yah... meski jarak kita dekat, tapi aku selalu merasa jauh denganmu.

Kalau sudah seperti ini, aku harus bagaimana? Terus menerus memendam perasaan ini, dan tetap menikmati kegiatan silent love ini? TIDAK! Aku juga ingin melupakanmu. Namun pada kenyataanya, melupakanmu adalah hal yang sulit. Aku menganggap ini sulit karena kau tidak pernah melakukan hal yang membuatku sakit hati secara langsung. Itu yang membuatku sulit berpaling darimu.

Hei kamu, bahkan sampai saat ini kau masih membayangi hari-hariku di sekolah :). Teringat ketika kau sedang duduk sendiri di dalam kelasmu, lalu aku memasuki kelasmu dan tanpa sengaja pandangan kita bertemu ketika aku berbalik. Teringat ketika aku selalu memperhatikanmu yang duduk disamping jendela. Teringatmu yang kala itu bersedih karena nilai rapormu turun. Teringat ketika hari kelulusan, dan mungkin itu hari terakhir masa SMA aku bertemu denganmu. Bahkan dihari kelulusanmu, aku yang dengan bodohnya hanya berdiri memandangmu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kalau kala itu aku punya keberanian untuk mengungkapkannya, aku ingin mengatakan bahwa “Aku Mencintaimu”.

Hari-hari setelah kelulusanmu kujalani sebagai seorang stalker. Seperti seorang pecundang, yang hanya bisa mengamati tanpa dicintai. Sampai suatu ketika aku mengetahui kenyataan yang begitu berat untuk perasaanku. Agustus tahun ini mungkin menjadi agustus kelabu dalam sejarah hidupku. Kau resmi menjalin hubungan dengan wanita itu, dan kau tahu apa yang dapat aku lakukan? Just crying. Sebut aku pecundang, lebay, alay atau apalah. Tapi melihat orang yang kau cintai bersama orang lain, yang bahkan kau mengenal siapa orang lain itu, bukankah itu menyakitkan?

Akhir tahun ini kau kembali (bersamanya). Haruskan aku melihat siaran langsung adegan kemesraan kalian? Kumohon beri aku kekuatan Tuhan. Hapuskan rasa ini, jauhkan perasaan ini dari dia. Tolong aku untuk melupakannya Tuhan. Dan semoga kau bahagia dengan pasanganmu :)

Terimakasih sudah menemani tahun pertamaku di SMA, semoga di lain waktu kita dapat bertemu lagi dengan aku yang telah dapat melepas perasaanku padamu :)

0 komentar:

Posting Komentar